Untuk memperkuat advokasi Kebebasan Beragama atau Berkeyakinan (KBB) di internet, para admininstrator media sosial dan website lembaga anggota Koalisi Advokasi KBB Indonesia melangsungkan pertemuan daring di Zoom Meeting, Jum’at, 7 Juli 2024. Acara ini dipandu Ismail Al-‘Alam dari Sekber KBB/PUSAD Paramadina dan dihadiri 26 peserta yang mewakili 26 lembaga.
Dari pertemuan tersebut, peserta membicarakan pelbagai peluang, tantangan, kekuatan, dan kelemahan akun media sosial dan website masing-masing lembaga. Masing-masing memiliki persoalannya sendiri, yang bisa diselesaikan jika terjalin kerja sama di antara anggota Koalisi. Untuk itu, mereka bersepakat atas empat hal.
Pertama, akun anggota akan saling mengikuti (follow) dan membagikan kiriman terkait isu KBB lewat Story Instagram. Hal ini bertujuan menunjukkan solidaritas dan menyebarkan informasi penting, khususnya dalam penyebaran kegiatan maupun isu KBB yang tak terbatas pada lembaga-lembaga di Jakarta atau Jawa saja.
Kedua, kolaborasi di setiap kiriman media sosial seperti Instagram. Tujuan utamanya adalah menjangkau sebanyak mungkin audiens yang menaruh minat pada isu-isu KBB. Akun Sekber KBB, @koalisikbb, yang secara rutin membagikan konten dan informasi acara Sekber KBB, akan berkolaborasi dengan akun anggota Koalisi setiap mereka menerbitkan konten terkait KBB.
Ketiga, segala produk tertulis dari masing-masing lembaga, seperti rilis pers, artikel, modul, dan hasil penelitian, akan dimuat juga di website KBB.id, agar website Sekber KBB ini menjadi pangkalan pengetahuan yang memudahkan semua orang untuk mengakses. Selain itu, ketersediaan produk pengetahuan juga menjadi penting untuk bahan pembelajaran bagi anggota Koalisi.
Keempat, berkoordinasi di dalam grup WhatsApp dengan kerangka acuan yang jelas, sebagai pedoman bagi koordinasi dan distribusi informasi. Kerangka acuan akan segera dibuat oleh Sekber KBB untuk didiskusikan dan disepakati anggota grup. Grup ini juga akan menjadi ruang untuk mendiskusikan strategi ke depan.
Acara yang berlangsung selama satu setengah jam itu juga memantik diskusi tentang strategi ke depan. Terdapat beberapa strategi yang mungkin untuk dijalankan, seperti lokakarya membuat konten, penguatan keamanan digital, dan pengelolaan isu bersama setiap pekan/bulan. Yang pertama akan menjadi prioritas untuk segera terlaksana. Lembaga yang sudah piawai membuat konten akan mengutus creator kontennya untuk berbagi kemahiran pada yang lain.
Rencana tindak lanjut dari pertemuan ini, yang telah terselenggara, adalah berkoordinasi di dalam WhatsApp grup sambil menyiapkan lokakarya pembuatan konten media sosial.
Berikut daftar lembaga yang perwakilannya menghadiri pertemuan daring:
Adam Pantouw | Humanis Indonesia (Humanesia) |
Ade Surya | Yayasan Lembaga Kajian Islam dan Sosial (LKiS) |
Ais Fahira | Pemuda Lintas Agama (Pelita) Padang |
Aji | Institut Dialog Antar Iman (DIAN)/Interfidei |
Alem Maula WF | Pemuda Lintas Agama (Pelita) Padang |
Alifah Ardhya | Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD) Paramadina |
Andra Ferdinand | Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial (Hivos) |
Anes | Jaringan Kerja Antar Umat Beragama (Jakatarub) |
Annisa Safira | Metamorfosis |
Annisa Zuhra | Institut Dialog Antar Iman (DIAN)/Interfidei |
Azalia Amira Putri | Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) |
Caroline | Aliansi Sumut Bersatu (ASB) |
Dedek Putri M | SAKA |
Dhany Solihin | Lembaga Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan (LK3) |
Dian Lestari | Satu Dalam Perbedaan (SADAP) Indonesia |
Ella | Solidaritas Korban Pelanggaran HAM (SKPHAM) Palu |
Erio Pratama | Satu Dalam Perbedaan (SADAP) Indonesia |
Fadli Rais | Yayasan ELSA |
Hariratan Kaur | SETARA Institute |
Husni Norin | Lembaga Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan (LK3) |
Ihsan Ali Fauzi | Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD) Paramadina |
Irwan | Pelayanan Komunikasi Masyarakat Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) |
Ismail Alam | Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD) Paramadina |
Ista | Institut Dialog Antar Iman (DIAN)/Interfidei |
Juandi Gultom | Pelayanan Komunikasi Masyarakat Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) |
Kenji H | Humanis Indonesia (Humanesia) |
Manunggal Kusuma Wardaya | Indonesian Scholar Network on Freedom of Religion or Belief (ISFoRB) |
Mara | Satu Dalam Perbedaan (SADAP) Indonesia |
Markus Saragih | Pelayanan Komunikasi Masyarakat Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) |
Mery | Metamorfosis |
Muhammad Ahnaf | Pusat Studi HAM (PUSHAM) UII |
Muhammad Pandu | Jaringan Gusdurian |
Nasa | Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) |
Noviana | Pusat Kajian Kebudayaan Indonesia Timur (PUKKAT) |
Nugroho Agung | Pelayanan Komunikasi Masyarakat Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) |
Riane Elean | Pusat Kajian Kebudayaan Indonesia Timur (PUKKAT) |
Rizal Abdi | Center for Religion and Cross-Cultural Studies (CRCS) UGM |
Rosiana Purnomo | Pelayanan Komunikasi Masyarakat Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) |
Sahbani Siregar | SETARA Institute |
Suci Ambarwati | Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD) Paramadina |
Tarkima | Pusat Studi HAM (PUSHAM) UII |
Wachidy | Institute for Social Research, Democracy and Social Justice Percik Salatiga |
Zaenal Abidin | Fahmina Institute |
Zulfan Taufik | Pemuda Lintas Agama (Pelita) Bukittinggi |
Leave a Reply