Informasi Jadwal Agenda Kegiatan Terkini

Kompak Kupang Realisasikan Indikator Sekolah Keberagaman Ajak Siswa Tour Rumah Ibadah

Republikasi dari Pos-Kupang.com

Komunitas Peacemaker Kupang (Kompak) mengadakan tour lintas rumah ibadah. Tour ini merupakan realisasi dari salah satu indikator pendidikan, yakni pelaksanaan sekolah keberagaman.

Koordinator Program Komunitas Peacemaker Kupang, Djonk Iskandar S. Wutun mengatakan ada 3 sekolah yang menjadi pilot project pelaksanaan sekolah keberagaman.

“Tour lintas rumah ibadah merupakan salah satu dari 24 indikator pelaksanaan sekolah keberagaman. Kami laksanakan di 3 sekolah yang menjadi pilot project program yakni di SMAN 5 Kupang, SMAN 1 Kupang, dan SMAK Giovanni Kupang. Saat ini baru terlaksana di SMAN 5 Kupang,” ujarnya Senin, 9 Desember 2024.

Lebih lanjut Djonk mengungkapkan selain menjawab indikator sekolah keberagaman, juga mendorong sistem pendidikan yang sensitif dan inklusif terhadap keberagaman.

“Indikator yang dicapai dalam pelaksanaan sekolah keberagaman ini, akan menjadi contoh bagi sekolah lain. Sebelumnya kami melaksanakan tour lintas ibadah di luar dari program ini, ada beberapa ketersinggungan yang dipahami keliru oleh agama lain. Supaya tidak terjadi hal yang sama perlu dilakukan sekolah keberagaman ini,” ungkapnya.

Gerakan ini menurut Djonk tidak banyak dilakukan oleh komunitas-komunitas di Kota Kupang.

“Kami bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, lalu diterbitkan surat keputusan tentang sekolah keberagaman ini disetujui dan dilaksanakan di tiga sekolah sebagai pilot project,” kata Djonk.

Dia juga berpesan untuk menumbuhkembangkan toleransi tidak perlu menunggu ketika terjadi musibah. Selama ini pemerintah merespon ketika kasus sudah terjadi, selama belum terjadi tidak dilakukan upaya pencegahan.

Lewat gerakan ini dan menyasar institusi pendidikan, Djonk berharap meminimalisir kesalahpahaman antar agama dan menumbuhkan toleransi umat beragama.

Ketua Osis SMAN 5 Kupang, Ayudiah mengatakan siswa-siswi yang mengikuti kegiatan ini mendapat banyak ilmu.

“Kami mendapat banyak ilmu ketika mengunjungi rumah-rumah ibadah. Kami berkesempatan berdialog dengan pemuka agama, dan diberikan pemahaman. Ada hal yang kami tidak tahu, setelah dijelaskan kami bisa mengerti dan menerima hal itu. Kami berharap, kegiatan-kegiatan ini bisa menambah rasa toleransi dan kekeluargaan di antara umat beragama. Setelah tour ini saya bisa membagikan pengalaman ini untuk teman-teman dan keluarga serta orang-orang di lingkungan saya,” pungkasnya.