Informasi Jadwal Agenda Kegiatan Terkini

Tools RSD untuk Pemetaan Konflik Berbasis Agama

Penulis: Jo Caste | Republikasi dari Jakatarub

Pada hari Kamis, 13 Februari 2025, DEEP TALKS Nawang X JAKA mengadakan episode perdana dengan tema: ““Tools RSD untuk Pemetaan Konflik Berbasis Agama“. Acara ini berlangsung di Kantor SINODE GKP dan dipantik oleh Anes sebagai fasilitator RSD. Diskusi ini membahas tentang pengenalan Reflective Structured Dialogue (RSD) serta bagaimana RSD dapat digunakan sebagai alat dialog dalam isu Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (KBB).


Dalam pemaparan awal, RSD dijelaskan bukan sebagai alat untuk mencapai keputusan, melainkan untuk mengubah persepsi seseorang dalam suatu isu. Pendekatan ini memberikan ruang bagi para peserta untuk memahami perspektif yang berbeda tanpa harus mencapai kesepakatan akhir. Salah satu contoh implementasi RSD yang dibahas dalam sesi ini adalah RSD yang dilakukan di GKP Dayeuh Kolot mengenai hak rumah ibadah. Diskusi ini menyoroti perjalanan RSD dari tahap perencanaan, proses pelaksanaan, hingga beberapa momen tak terduga yang terjadi selama dialog berlangsung.


Setelah pemaparan materi Anes membuka sesi diskusi interaktif yang mengundang berbagai pandangan dari peserta. Sebagai seorang yang pernah mengikuti RSD orang muda di Dayeuhkolot Kabupaten Bandung lantas saya melakukan throwback RSD. Demikian pula Rean, pengurus baru Jakatarub menyampaikan pertanyaannya terkait efektivitas RSD dalam isu populasi kunci, sementara Joshua mempertanyakan faktor lain selain geografis yang menjadi pertimbangan dalam pelaksanaan RSD.


Diskusi yang berlangsung dalam Deep Talks kali ini menunjukkan bahwa RSD dapat menjadi alat yang relevan dalam memahami konflik berbasis agama serta memberikan pengalaman dialog yang lebih reflektif dan bermakna. Dengan keterlibatan berbagai perspektif, diharapkan metode ini terus dikembangkan untuk membangun ruang komunikasi yang lebih inklusif dan terbuka bagi semua pihak.