Oleh Koalisi Advokasi KBB Indonesia
Kami, Koalisi Advokasi Kebebasan Beragama atau Berkeyakinan (KBB) Indonesia, yang baru saja menyelenggarakan konferensi tahunan di Tomohon, Bumi Minahasa, Sulawesi Utara, 1-4 September 2025, menyampaikan maklumat sekaligus ketegasan sikap kami mengenai situasi mutakhir demokrasi di Tanah Air tercinta. Berikut 7 butir maklumat kami:
- Kami menyampaikan solidaritas penuh cinta kepada massa aksi yang secara bergelombang terus menyampaikan kepentingan rakyat, termasuk mereka yang hingga saat ini menjadi korban penculikan dan penahanan oleh aparat, dan terutama kepada mereka yang telah menjadi martir dalam gelombang ini. Sejauh ini, terdapat 10 orang martir yang akan terus kami ingat: Affan Kurniawan (Jakarta), Andika Lutfi Falah (Jakarta), Rheza Sendy Pratama (Jogja), Sumari (Solo), Saiful Akbar (Makassar), Muhammad Akbar Basri (Makassar), Sarina Wati (Makassar), Rusdamdiansyah (Makassar), Iko Juliant Junior (Semarang), dan Septinus Sesa (Manokwari).
- Kami mengecam Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, yang dalam pernyataan publiknya tidak meminta maaf, dan malah menebarkan ketakutan dan kecurigaan sesama anak bangsa dengan melontarkan isu-isu murahan seperti demonstrasi yang didanai asing dan berorientasi makar, bahkan teror. Kami juga mengecamnya karena menaikkan anggaran untuk alat-alat kekerasan negara (Polisi, BIN) dan memberi penghargaan kepada Ketua DPR di tengah situasi krisis kepercayaan publik terhadap institusi Polri dan DPR.
- Kami mengecam Kapolri, Listyo Sigit Prabowo, yang tidak mempidanakan aparat pelaku pembunuhan terhadap para martir, dan menciptakan suasana perang terhadap massa aksi dengan mengerahkan aparat bersenjata, menembakkan gas air mata, memukuli massa, dan menangkapi mereka. Kami juga mengecam langkah mereka yang mengkriminalisasi para aktivis dan menyerang kampus sehingga mengancam kebebasan berekspresi dan kebebasan akademik.
- Kami mengecam TNI yang mencari muka dengan mendekati massa aksi di beberapa titik, mencitrakan diri dekat dengan rakyat di tengah UU TNI yang problematik dan mendorong militerisasi ruang publik, tetapi kemudian menampakkan wajah aslinya dengan pengerahan senjata dan kendaraan pertahanan yang menciptakan suasana perang terhadap massa. Kami mengecam pula tindakan mereka yang mengerahkan Pam Swakarsa dan akan menimbulkan kekerasan horizontal di antara masyarakat.
- Kami mengecam DPR-RI yang tidak merespons tuntutan rakyat untuk reformasi menyeluruh DPR-RI dan hanya menindaklanjuti penonaktifan beberapa anggota DPR RI serta pemangkasan anggaran tunjangan.
- Kami menyeru semua unsur gerakan sosial untuk mewujudkan bersama-sama kekuatan politik yang berpihak pada rakyat dan berlangsung secara partisipatoris, bukan sekadar imbauan moral apalagi yang ditunjukkan kepada sumber utama kemerosotan demokrasi kita, yakni penyelenggara negara dan elite politik yang korup dan oligarkis. Mari bersama-sama menjaga ruang publik demokratis, partisipatif, dan egaliter; saling jaga sesama warga yang menghasilkan ruang aman untuk semua.
- Kami menyeru para pemuka agama atau kepercayaan, serta organisasi-organisasi yang mereka naungi, atas nama keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, untuk berpihak kepada rakyat secara terang-benderang dan berada di barisan mereka, bukan bersikap abu-abu apalagi mendukung kesewenang-wenangan penyelenggara negara dan elite politik.
Demikian Maklumat Minahasa yang menjadi posisi kami, sekaligus pedoman bagi kami dalam menyikapi situasi demokrasi Indonesia ke depan. Maklumat ini adalah salah satu upaya kami untuk menjadikan Kebebasan Beragama atau Berkeyakinan (KBB) selalu terhubung dengan isu-isu keadilan dan HAM yang lebih luas, sebagai upaya penguatan demokrasi.
Mari wujudkan demokrasi untuk tegaknya keadilan, kejujuran, dan kebenaran, bukan kekuasaan yang serakah.
Hidup Rakyat! Hidup Korban! Jangan Diam! Lawan!
Koalisi Advokasi KBB Indonesia:
- Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD) Paramadina
- Yayasan Fahmina
- Solidaritas Korban Tindak Pelanggaran KBB (Sobat KBB)
- Indonesian Scholar Network on Freedom of Religion or Beliefs (ISFoRB)
- Sekretariat Bersama (Sekber) Koalisi Advokasi KBB
- Komunitas Peace Maker (Kompak) Kupang
- Zarniel Woleka (Kupang)
- Pelita untuk Perdamaian dan Keberagaman (Pelita) Padang
- Koalisi Lintas Isu Yogyakarta
- Yayasan Lembaga Studi Sosial dan Agama (ELSA) Semarang
- Centre for Human Rights, Multiculturalism and Migration (CHRM2), Universitas Jember
- Jaringan GUSDURian
- Aliansi Advokasi KBB Kaltim
- Rosnida Sari (Universitas Jember)
- Nurlaila Sopamena (UIN A. M. Sangadji Ambon)
- Madrasah Intelektual Ahmad Syafi’i Maarif (MI ASM)
- Eko Cahyono (Sajogyo Institute)
- Yayasan Kompak Damai Indonesia
- Andreas Harsono (Human Rights Watch)
- A. Elga J. Sarapung (Institut DIAN/Interfidei)
- Zulfan Taufik (UIN Sjech M. Djamil Djambek)
- Swara Parangpuan Sulawesi Utara
- Pusat Kajian Kebudayaan Indonesia Timur (PUKKAT)
- Yayasan Suara Nurani Minaesa
- Roy Murtadho (Pesantren Ekologi Misykat al-Anwar Bogor)
- Aliansi Sumut Bersatu
- Zaqwan Kadir (PMII Metro Manado)
- Koalisi Advokasi KBB Sulawesi Utara
- YLBHI-LBH Manado
- Lalang Rondor Malesung (LAROMA), Penghayat Kepercayaan Malesung, Minahasa Selatan
- Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Wilayah Jawa Barat
- Solidaritas Korban Pelanggaran Ham (SKP-HAM) Sulawesi Tengah
- Pdt. Jimmy Sormin (GPIB Marga Mulya Yogyakarta)
- Zainal Abidin Bagir (Universitas Gadjah Mada)
- Ida Fitri Astuti (Indonesian Consortium for Religious Studies)
- Noorhalis Majid (Ambin Demokrasi Kalimantan Selatan)
- Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP)
- Fikli Olola (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Sulawesi Utara)
- Andika Sambow (Madrasah Intelektual Ahmad Syafii Ma’arif)
- Yayasan Lembaga Kajian Islam dan Sosial (LKiS)
- Koalisi Anak Muda Demokrasi Resilience (KaMuDemRes) Aceh
- Yogi Febriandi (Gusdurian Aceh)
- Milenial Inklusi Maluku
- Andre Lahama GKIN (Gereja Kristen Injili Nusantara Bitung)
- Masyarakat Dialog Antar Agama (MADIA)
- Ribka Barus (CRCS UGM)
- Sains Pieter (Desk KBB PGIW Jabar/GKP)
- Hurriyah (Universitas Indonesia)
- YLBHI-LBH Bandung
- Halili Hasan (Universitas Negeri Yogyakarta)
- Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia
- Ismail Al-’Alam (Perkumpulan IndoProgress)
- Pengurus Wilayah Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Sulawesi Utara
- Ruth Ketsia (Koalisi Advokasi KBB Sulawesi Utara)
- Gerakan Perempuan Sulawesi Utara (GPS)
- SETARA Institute
Narahubung: 088225136038 // Website: kbb.id // E-mail: sekber.kbb@gmail.com
Leave a Reply