Konten ini diambil dari kolaborasi akun Instagram AMAN, BPAN, dan SEJUK
Ringkasan:
● Ekspansi militer di Indonesia dengan rencana 22 Kodam baru dan 514 BTP mengancam wilayah adat.
● Konflik Punti Kalo Jambi terjadi karena klaim TNI atas tanah adat yang telah dikuasai turun-temurun.
● AMAN menolak pembangunan markas BTP dan mendesak penghentian militerisasi di wilayah adat.
Caption:
Bagaimana bisa negara menerbitkan sertifikat untuk markas Batalyon Teritorial Pembangunan? Aneh, sebab di atas tanah itu sedari dulu telah berdiri rumah dan kebun milik anggota komunitas Masyarakat Adat Margo Sumay. 🙄
Apa yang terjadi di Punti Kalo, Tebo, Jambi bukan sekadar sengketa lahan. Ini tanda menguatnya kontrol militer yang merangsek hingga kampung-kampung, masuk ke wilayah adat yang sudah dijaga turun-temurun. 🍀
Tanah leluhur bukan tempat eksperimen kekuasaan. Lawan militerisasi di wilayah adat! 🔥




Editor: Andrianor












Leave a Reply