Oleh: Mariz Tadros | Republikasi dari Taylor & Francis Online
Abstrak
Makalah ini berargumen bahwa kosakata kesetaraan beragama memiliki potensi untuk mewujudkan terobosan konseptual, paradigmatis, dan kebijakan yang berkontribusi dalam menampakkan pelanggaran sehari-hari terhadap kebebasan beragama atau berkeyakinan (FoRB). Meski menyadari dampak merugikan dari menyusutnya dukungan terhadap bantuan internasional dan multilateralisme serta pendalaman polarisasi politik di dalam negeri, artikel ini berpendapat bahwa pendekatan yang kontekstual dan interseksional dalam memahami faktor pendorong serta akibat dari ketimpangan memiliki banyak hal untuk ditawarkan bagi studi kebebasan beragama. Secara khusus, pendekatan ini menunjukkan bagaimana FoRB dapat secara praktis berfungsi sebagai penggerak dalam mengatasi realitas kehidupan kelompok-kelompok yang terpinggirkan di lapangan.
Untuk membaca artikel secara utuh silakan kunjungi tautan berikut: https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/15570274.2025.2545141