Belajar di UIII menyadarkan bahwa unity in diversity (persatuan dalam keberagaman) atau inklusivitas bukanlah hal yang terjadi begitu saja. Ringkasan:● UIII menghadirkan pengalaman belajar keberagaman melalui interaksi mahasiswa dari berbagai negara.● Perbedaan budaya dan perspektif memperkaya diskusi kelas dan membentuk cara pandang yang lebih terbuka.● Inklusivitas di UIII terbangun lewat usaha saling memahami, menghargai, dan merayakan perbedaan. Oleh: Rifa Anis ...
Ringkasan: ● Kerusakan lingkungan di Sumbar, Sumut, dan Aceh adalah kerusakan terencana, didukung negara, menimbulkan polusi, dan merugikan masyarakat.● Pola eksploitasi yang sama terjadi berulang: negara beri izin, korporasi untung, rakyat jadi korban bencana.● Tokoh agama dan masyarakat yang melawan kerusakan justru menghadapi kekerasan, penangkapan, dan dipenjara. Caption: Aneh ya, setiap kali banjir dan longsor, kita diminta bilang “musibah alam”, ...
Ringkasan:● Tradisi Macanan adalah ritual napak tilas untuk membersihkan batin dan menghormati leluhur serta alam.● Nilai gotong royong komunitas terwujud dalam pengambilan keputusan bersama dan pembiayaan swadaya.● Tradisi ini melestarikan ajaran leluhur untuk hidup harmonis dengan alam dan sesama manusia. Konten ini diambil dari kolaborasi akun Instagram Jakatarub, SEJUK, dan 3 lainnya Caption: 💙 Cerita Tapak Tilas Spiritual memperingati 16 ...
Ringkasan:● Demokrasi Indonesia kian simbolik dan menjauh dari pemenuhan hak kelompok rentan.● Ruang digital memperdalam polarisasi dan memperkuat disinformasi yang merugikan kelompok rentan.● Teknologi politik dan regulasi baru mengancam kebebasan warga, sehingga literasi kritis menjadi mendesak. Oleh: Ucu Cintarsih | Republikasi dari Jakatarub Demokrasi yang Semakin Simbolik Demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM) seharusnya menjadi fondasi yang menjamin martabat dan ...
Ringkasan: ● Universalitas kebangsaan dipertanyakan karena pengalaman kelompok terpinggirkan menunjukkan jalur sejarah yang beragam.● Nasionalisme pascakolonial memiliki otonomi imajinatif, bukan tiruan modernitas Barat.● Fragmen pengalaman minoritas mengungkap bahwa kebangsaan selalu dinegosiasikan dan tidak pernah tunggal. Oleh: Tedi Kholiludin | Republikasi dari elsaonline Percakapan mengenai kebangsaan dan negara modern, sering diiringi oleh klaim universalitas. Semua bangsa kerap dibayangkan memiliki jalur yang ...
Ringkasan:● Dialog lintas iman menekankan kemanusiaan sebagai jangkar bersama, melampaui perbedaan identitas.● Keadilan dan kerukunan tampil sebagai dua komitmen yang saling menguatkan dalam kehidupan bersama.● Penghormatan terhadap kemanusiaan menjadi dasar kokoh bagi kebebasan beragama dan masa depan yang rukun. Oleh: Muhlisin Turkan – Dewan Pimpinan Pusat Ahlulbait Indonesia (ABI) | Republikasi dari PGI Di aula Gereja Kristen Perjanjian Baru (GKPB) ...
Ringkasan:● Krisis lingkungan Indonesia mendesak karena rendahnya kesadaran moral masyarakat dalam merawat alam.● Tokoh lintas agama memiliki kekuatan moral untuk menggerakkan kesadaran ekologis masyarakat.● Kampanye lingkungan oleh pemuka agama mengubah isu ekologis menjadi gerakan moral dan spiritual lintas iman. Oleh: Abdul Warits (Penggerak Komunitas GUSDURian Sumenep, Madura) | Republikasi dari GUSDURian Krisis lingkungan di negara Indonesia akhir-akhir ini bukan lagi ...
Ringkasan:● Ensiklik Laudato Si’ menetapkan tujuh tujuan global merawat Bumi dan martabat manusia.● Krisis ekologis berakar dari tindakan manusia, sehingga solusi juga harus datang dari manusia.● Perubahan radikal memerlukan kerja sama semua elemen, termasuk penolakan ormas agama terhadap tambang. Oleh: Adin Fahima Zulfa | Republikasi dari GUSDURian “Hampir tidak ada gunanya menggambarkan gejala-gejala krisis ekologis tanpa mengakui bahwa akarnya adalah ...
Konten ini diambil dari akun Instagram SEJUK Ringkasan:● Peringatan Hari Toleransi Internasional di Indonesia kontras dengan realitas diskriminasi minoritas.● Menteri Agama aktif promosikan toleransi di forum internasional, tetapi abai terhadap intoleransi di dalam negeri.● Dalam enam bulan terakhir, terjadi kasus kekerasan dan pembatasan ibadah minoritas. Caption: Hari Toleransi Internasional masih dimaknai sebagai ruang bagi para elit dan pemimpin agama untuk ...
Oleh: Rahcmad Sutisna Hamijaya (Penggerak Komunitas GUSDURian Banjarmasin, Kalimantan Selatan) | Republikasi dari GUSDURian Ringkasan:● Konten keagamaan provokatif mudah menyebar tanpa verifikasi dan memicu konflik sosial.● Moderasi beragama menuntut literasi digital, sanad keilmuan, dan dialog lintas iman.● Pendekatan dialogis lintas iman terbukti efektif menyebarkan nilai moderasi dan toleransi di era digital. Meningkatnya konten keagamaan yang tidak akurat dan bernada provokatif ...
















