Informasi Jadwal Agenda Kegiatan Terkini

Dari forum lintas negara, muncul refleksi tentang bagaimana relasi agama dan negara memengaruhi ruang gerak perempuan di dunia Muslim serta bagaimana Indonesia menawarkan model keberagamaan yang lebih setara dan membebaskan. Oleh: Marzuki Rais (Ketua Yayasan Fahmina) | Republikasi dari Yayasan Fahmina Ringkasan:● Di Malaysia, tafsir agama dimonopoli negara sehingga membatasi gerakan perempuan dan pandangan alternatif.● Kebebasan tafsir keagamaan di Indonesia lebih luas, ...

Oleh: Yohanes Leonardus Krismawan Anugrah Putra, mahasiswa Program Studi Agama dan Lintas Budaya (CRCS), Sekolah Pascasarjana UGM | Republikasi dari CRCS UGM “Yang wafat tak mengguncang karena yang hidup tak cukup menggugat.” Tulisan itu terpampang pada sebuah papan hitam di tengah-tengah pelataran Masjid Kampus UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Di atas tulisan tersebut, tertoreh sepuluh nama warga yang menjadi korban represi aparat pada aksi ...

Oleh: Risdo Simangunsong | Republikasi dari Jakatarub Penjelasan soal hubungan agama dan negara di Indonesia sering kali ditempuh dengan vita negativa: “Indonesia bukan negara agama, tapi juga bukan negara sekuler.” Pemilihan “dua bukan” ini, merupakan jalan kompromi para pendiri bangsa kita, antar kelompok sekuler, utamanya kalangan kiri dan nasionalis-sekuler dengan kelompok religius, utamanya kalangan nasionalis-religius dan kelompok Islam. Konsep “bukan negara agama” tentu ...