Informasi Jadwal Agenda Kegiatan Terkini

Interfaith Melawan Kerusakan Lingkungan: Dari Toba Pulp Lestari hingga Bencana Sumbar-Sumut-Aceh

Ringkasan:
● Kerusakan lingkungan di Sumbar, Sumut, dan Aceh adalah kerusakan terencana, didukung negara, menimbulkan polusi, dan merugikan masyarakat.
● Pola eksploitasi yang sama terjadi berulang: negara beri izin, korporasi untung, rakyat jadi korban bencana.
● Tokoh agama dan masyarakat yang melawan kerusakan justru menghadapi kekerasan, penangkapan, dan dipenjara.

Caption:

Aneh ya, setiap kali banjir dan longsor, kita diminta bilang “musibah alam”, padahal yang menghilangkan hutan itu bukan angin malam, tapi izin yang diteken dengan sangat sadar.

Di Toba, warga menghadapi udara kotor, air tercemar, dan tanah yang tak lagi subur. Tokoh agama, masyarakat adat dan masyarakat sekitar turun ke jalan, mempertaruhkan tubuh mereka demi lingkungan yang sehat. Hasilnya? Mereka dipukul, ditangkap, dan diperlakukan seperti kriminal.

Yang merusak? Tentu saja tetap berjalan dengan santai.

Hari ini Sumbar, Sumut, dan Aceh kembali kebanjiran. Kita diminta pasrah, pura-pura buta, dan tidak bertanya siapa yang membuka pintu bagi bencana.

Karena begitulah polanya: alam dirusak bersama, tapi yang dihukum justru mereka yang membela. Eksploitasi dipelihara, tapi masyarakat diminta kuat menghadapi akibatnya.

Editor: Andrianor