Penulis: Zainal Abidin Bagir, Ihsan Ali-Fauzi, Raditya Darningtyas, Husni Mubarok, Irsyad Rafsadie, Diah Kusumaningrum
Penerbit: PUSAD Paramadina, Program Studi Agama dan Lintas Budaya, Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada, Sekber Koalisi Advokasi KBB Indonesia
Penyuting: Budi Asyhari-Afwan
Halaman: 162
Cetakan: I, 2024
Tahun terbit: 2024
ISBN 978-623-88282-3-4
Bersamaan dengan menguatnya dasar legal dan konstitusional kebebasan beragama atau berkeyakinan (KBB) di Indonesia, advokasi KBB pun berkembang pesat dalam 20 tahun terakhir. Namun tidak jarang ada perbedaan, bahkan ketegangan, dalam mengadvokasi kasus-kasus yang melibatkan pelanggaran KBB. Sebagian mengedepankan peran advokat atau aktivis yang memperjuangkan pemenuhan hak pihak yang terlanggar, sebagian lainnya mengedepankan peran mediator atau fasilitator yang menjembatani para pihak dalam memenuhi kebutuhan bersama dan memperbaiki hubungan mereka. Terkadang perbedaan strategi ini dapat saling mendelegitimasi.
Buku hasil kerja sama tiga lembaga—Program Studi Agama dan Lintas Budaya (Center for Religious and Cross cultural Studies/CRCS), Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada; Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD), Yayasan Paramadina; dan Sekber Koalisi Advokasi KBB—ini mereeksikan perkembangan di atas. Bagian pertama mengangkat dua studi kasus, yaitu: 15 tahun upaya penanganan atas masalah yang menimpa Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin di Kota Bogor, Jawa Barat; dan pengalaman Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dalam memediasi kasus-kasus KBB. Dua bab berikutnya menawarkan analisis lebih mendalam atas pendekatan berbasis-kekuatan, hak dan kepentingan dalam konteks kasus-kasus terkait KBB.
Diterbitkan atas kerja sama PUSAD Paramadina, CRCS-UGM, dan Koalisi Advokasi KBB Indonesia.
Leave a Reply