Oleh: Arina Rahmatika Ringkasan:● Banyak kelompok keagamaan di Indonesia masih harus beribadah diam-diam karena takut intoleransi dan persekusi.● Pembiaran terhadap pembubaran acara keagamaan menunjukkan lemahnya perlindungan negara terhadap kebebasan beragama.● Kebebasan beragama sejati membutuhkan empati dan jaminan rasa aman bagi semua warga negara. Tahun ini, seperti tahun-tahun sebelumnya, keluarga kami bersiap menyambut kedatangan seorang habib dari Gresik yang akan mengisi ...
Konten ini diambil dari akun Instagram SETARA Institute Perjalanan dinamika isu Indonesia belum berhenti sampai disini. Dengan kompleksitas yang semakin meningkat di tengah masyarakat SETARA Institute melebarkan sayap risetnya lewat cakupan human security, hak asasi manusia, dan BHAM (Bisnis & HAM). Adanya ekspansi tersebut bertujuan agar para akademisi, pembaca, hingga masyarakat umum dapat dengan mudah memahami tentang dinamika yang terjadi ...
Membumikan Rencana Aksi Daerah Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme di Tanah Wali: Cirebon dan Semangat Islam yang Ramah, Damai, dan Manusiawi. Oleh: Marzuki Rais (Ketua Yayasan Fahmina) | Republikasi dari Yayasan Fahmina Wilayah Ciayumajakuning Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan telah lama dikenal sebagai daerah religius. Di sinilah Sunan Gunung Jati menanamkan ajaran Islam yang penuh kasih dan kebijaksanaan. Pesannya yang terkenal, ...
Republikasi dari Komnas Perempuan Komnas Perempuan melakukan audiensi dengan Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) untuk membahas persoalan kebebasan beragama dan berkeyakinan (KBB), serta hambatan pendirian rumah ibadah yang masih dialami sejumlah komunitas di Jakarta pada Rabu (1/10/2025). Komnas Perempuan yang diwakili oleh Dahlia Madanih, Wakil Ketua sekaligus Ketua Gugus Kerja Perempuan dan Kebhinnekaan (GKPK), beserta jajaran Komisioner Chatarina Pancer Istiyani, Daden ...
Oleh: Belinda Vania D. | Konten ini diambil dari akun Instagram SETARA Institute Katanya negara yang mengharagi perbedaan, katanya negara yang mengakui kebebasan beragama. Namun kenyataannya hal tersebut seperti menjadi “omon – omon” saja. Intoleransi kian merebak di berbagai wilayah, pembubaran kegiatan ibadah salah satu kelompok minoritas menjadi bukti bagaimana kebebasan beragama untuk masyarakat Indonesia dilanggar. Lagi – lagi pemerintah ...
Oleh: Tedi Kholiludin | Republikasi dari elsaonline Saya membaca artikel yang ditulis Jonathan Fox, “What is Religious Freedom and Who Has It?” yang terbit 2021 di Social Compass. Fox mencoba mengukur kebebasan beragama dari hampir 200 negara dunia. Pintu masuknya adalah ukuran hubungan antara agama dan negara berdasarkan data empiris. Tujuannya menilai bagaimana negara mendukung atau membatasi agama, mengatur agama ...
Oleh: Desy Anggraini | Republikasi dari GUSDURian Pada Minggu sore, 27 Juli 2025, insiden pelarangan ibadah kembali mencuat. Kali ini menimpa komunitas Kristen di Kelurahan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat. Sekelompok massa dilaporkan merusak sebuah rumah doa yang juga berfungsi sebagai tempat pendidikan bagi anak-anak Kristen di wilayah tersebut. Aksi tersebut sempat terekam dalam sebuah video ...
Republikasi dari PGI Peristiwa pembubaran dan perusakan sebuah rumah doa sekaligus tempat pendidikan bagi siswa Kristen milik Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) di Padang Sarai, Kota Padang, Sumatera Barat, pada Minggu (27/7), mendapat perhatian serius dari Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI). Setelah mengeluarkan pernyataan resmi yang mengecam aksi intoleransi tersebut, Ketua Umum PGI, Pdt. Jacklevyn Fritz Manuputty, pada Jumat (1/8), ...
Republikasi dari BBC Indonesia Perusakan rumah doa umat Kristen terjadi di Kelurahan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatra Barat, Minggu (27/07). Dua anak juga mengalami luka-luka akibat dipukul kerumunan massa yang berupaya mengusir mereka. Kepolisian setempat menyatakan telah menahan sembilan orang terduga pelaku perusakan di rumah doa tersebut. Pendeta GKSI Anugerah Padang, F Dachi, mengatakan kejadian berlangsung tiba-tiba. ...
Koalisi Advokasi Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan Sulawesi Utara, Gusdurian Manado, dan PB Jemaat Ahmadiyah Indonesia, pada tanggal 2 Juni 2025 bermaksud menyelenggarakan kegiatan bedah buku berjudul “Menyingkap Tabir Kebenaran Ahmadiyah” di Aula IAIN Manado. Namun satu hari sebelum pelaksanaan kegiatan tersebut, terbit Surat MUI Manado No: A/28/MUI-MDO/VI/2025 tentang pembatalan kajian tersebut yang ditujukan kepada Rektor IAIN Manado. Kemudian diikuti dengan ...















