Informasi Jadwal Agenda Kegiatan Terkini

Oleh: Arina Rahmatika Sore itu (Kamis, 2/10), Bogor membuktikan julukannya sebagai kota hujan. Langit perlahan menggelap, dan bekas hujan masih terasa di halaman Pusat Jamaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) di Payung, Bogor. Suasana sore itu begitu syahdu, ketika kami rombongan dari Koalisi Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (KBB) melangkah masuk menuju Aula JAI. Udara lembab, tapi suasana hangat. Hari itu bukan sekadar ...

Republikasi dari Komnas Perempuan Komnas Perempuan melakukan audiensi dengan Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) untuk membahas persoalan kebebasan beragama dan berkeyakinan (KBB), serta hambatan pendirian rumah ibadah yang masih dialami sejumlah komunitas di Jakarta pada Rabu (1/10/2025). Komnas Perempuan yang diwakili oleh Dahlia Madanih, Wakil Ketua sekaligus Ketua Gugus Kerja Perempuan dan Kebhinnekaan (GKPK), beserta jajaran Komisioner Chatarina Pancer Istiyani, Daden ...

Seminar Agama-Agama (SAA) XXXIX Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) merupakan forum akademik lintas disiplin dan lintas agama, yang bertujuan memperdalam analisis kritis, memperluas horizon pengetahuan, serta merumuskan strategi praksis untuk memperjuangkan kebebasan beragama/berkeyakinan sekaligus merawat kerukunan antarumat beragama di Indonesia. Forum ini mengundang kontribusi aktif dari akademisi, peneliti, tokoh agama, masyarakat sipil, dan komunitas adat untuk berpartisipasi dalam Call For ...

Oleh: Ahsan Jamet Hamidi (Anggota Dewan Pengarah Sekber KBB) Satu tahun lalu, para pegiat isu kebebasan beragama dan berkeyakinan bertemu di Wisma PGI, Cisarua, Bogor. Tidak ada yang terlalu istimewa dalam pertemuan rutin tahunan itu, mengingat pelanggaran hak atas kebebasan beragama dan berkeyakinan juga rutin terjadi setiap tahun. Selalu ada yang baru dalam setiap pertemuan—mulai dari cerita tentang pola pelanggaran ...

Oleh: Tedi Kholiludin | Republikasi dari elsaonline Saya membaca artikel yang ditulis Jonathan Fox, “What is Religious Freedom and Who Has It?” yang terbit 2021 di Social Compass. Fox mencoba mengukur kebebasan beragama dari hampir 200 negara dunia. Pintu masuknya adalah ukuran hubungan antara agama dan negara berdasarkan data empiris. Tujuannya menilai bagaimana negara mendukung atau membatasi agama, mengatur agama ...

Oleh: Desy Anggraini | Republikasi dari GUSDURian  Pada Minggu sore, 27 Juli 2025, insiden pelarangan ibadah kembali mencuat. Kali ini menimpa komunitas Kristen di Kelurahan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat. Sekelompok massa dilaporkan merusak sebuah rumah doa yang juga berfungsi sebagai tempat pendidikan bagi anak-anak Kristen di wilayah tersebut. Aksi tersebut sempat terekam dalam sebuah video ...

Republikasi dari BBC Indonesia Perusakan rumah doa umat Kristen terjadi di Kelurahan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatra Barat, Minggu (27/07). Dua anak juga mengalami luka-luka akibat dipukul kerumunan massa yang berupaya mengusir mereka. Kepolisian setempat menyatakan telah menahan sembilan orang terduga pelaku perusakan di rumah doa tersebut. Pendeta GKSI Anugerah Padang, F Dachi, mengatakan kejadian berlangsung tiba-tiba. ...

Republikasi dari Amnesty International Indonesia Menanggapi kasus pembubaran kegiatan keagamaan dan perusakan rumah doa di Kota Padang, Deputi Direktur Amnesty International Indonesia, Wirya Adiwena, mengatakan: “Kekerasan berbasis kebencian terhadap pemeluk agama berbeda, apalagi sampai menyasar anak-anak menunjukkan lemahnya perlindungan negara terhadap hak beribadah warga sesuai keyakinannya. Ini adalah potret buram kehidupan beragama di Indonesia. Pihak berwenang harus segera mengusut dan ...

Penulis: Ahsan Jamet Hamidi | Anggota Dewan Pengarah Sekber KBB Dalam sebuah grup WhatsApp, ada seseorang yang gemar memposting video atau tulisan yang menurutnya adalah usaha dakwah untuk menegakkan kebenaran dan meniadakan kemungkaran. Penyebaran copas-an itu diakui sebagai jihad melalui media sosial menurut versinya. Konten video dan narasi yang disebarkan terkadang sangat provokatif. Isinya berupa ajakan untuk kembali pada pemurnian ...

Oleh: Ahsan Jamet Hamidi | Republikasi dari Suara Aisyiyah Saya pernah bekerja di sebuah lembaga yang tidak terafiliasi dengan agama tertentu. Suatu hari, supervisor saya yang kebetulan seorang perempuan expatriate bertanya dengan tulus. Dia ingin memahami budaya busana perempuan Indonesia. Dia bertanya, “Kenapa istrimu memakai jilbab?” “Saya menghormati pilihan pakaian istri saya. Selama dia merasa lebih aman dan nyaman mengenakan jilbab, ya ...